Terletak di ujung timur provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terdapat gugusan pulau-pulau cantik yang masih belum banyak dikunjungi oleh para wisatawan bahkan warga Indonesia sendiri. Padahal kepulauan Alor menyimpan sejuta keindahan yang ada di dalamnya dan sangat luar biasa tidak dapat dijumpai didaerah lainnya. Selain kaya akan budaya dan sejarah, Kepulauan Alor mempunyai banyak keunikan yang membuatnya berbeda dari pulau-pulau lainnya yang terdapat baik di NTT atau provinsi lainnya. Pulau Alor begitu cantik, tapi rasanya tidak akan bisa puas kalau hanya mendengar apa kata orang, dan mendatanginya secara langsung merupakan pilihan yang tepat. Selagi musim panas, saya langsung memesan tiket pesawat dari Kupang menuju Kalabahi, ibukota kepulauan Alor yang berada Pulau Alor.
Located in the eastern end of the province of East Nusa Tenggara (NTT), there are clusters of beautiful islands where still not much visited by tourists and even Indonesians. Whereas the Alor archipelago keeps million of beauty in it and very unusual to be found in other areas. Besides rich in culture and history, Alor Islands have a lot of uniqueness that makes it different from other islands in NTT or other provinces. Alor Island is so beautiful, but it won't be satisfied if you only hear what people say, and shall coming directly is the right choice. While in the summer, I immediately booked a plane ticket from Kupang to Kalabahi, the capital of Alor Islands which is in Alor Island.
Edisi kali ini, saya melakukan perjalanan darat menuju timur Pulau Alor yakni ke Maritaing untuk melihat patung Jendral Soedirman yang dibangun di Maritaing yang berbatasan laut dengan Timur Leste dan tempat ini merupakan Stasiun Pasang Surut Telemetri Angkatan Laut Republik Indonesia. Indonesia memiliki salah satu jenderal perang terbaik sepanjang sejarah. Ia adalah Jenderal Soedirman yang bahkan Presiden Soekarno pun sangat menghormatinya. Bahkan dijadikan tangan kanannya dalam berjuang menyelamatkan negeri ini dari Belanda yang ingin kembali menjajah dibantu dengan para tentara sekutu. Jenderal Soedirman berjuang mati-matian untuk membuat Indonesia terus merdeka dan diakui dunia internasional. Disepanjang perjalanan sampai desa Moukuru menyisiri pinggir pulau disambut panorama laut utara yang memukau namun derasnya gelombang juga membuat beberapa badan jalan rusak tergerus gelombang.
This edition, I traveled overland to the east of Alor Island to Maritaing in order to see the statue of Gendral Soedirman built at Maritaing borders to East Timor and in this place is Republic of Indonesia Navy's Telemetry Tidal Station. Indonesia has one of the best war general in history. He was General Soedirman who even President Soekarno respected on him. Even chosen him as his right hand in every fight to save this country from the Dutch who want to return to colonize assisted by allied soldiers. General Soedirman struggled to make Indonesia continue to be independent and internationally recognized. Along the way to the village of Moukuru, the edge of the island was greeted by a stunning panorama of the north sea, but the hard swift of waves also damaged several road.
Keindahan kepulauan Alor Nusa Tenggara Timur tidak hanya dari pantai dan perairannya. Tetapi pegunungan yang terdapat di Alor juga tidak kalah menakjubkan seperti salah satunya panorama yang di temukan di area pendakian gunung Koya-koya. Pendakian di gunung ini dapat di mulai dari desa kobra tracking ke puncak dapat di lakukan kurang lebih di tempuh selama 8 jam. Disepanjang perjalanan mata kita disambut oleh indahnya hamparan hutan kayu putih dan mungkin merupakan area hutan kayu putih terluas yang pernah saya jumpai.
The beauty of Alor East of Nusa Tenggara is not only observing from the coast and its waters. But the mountains available in Alor are also amazing as one of the panoramas found in the Koya-koya mountain climbing area. Climbing on this mountain can be started from the cobra tracking village to the top can be done more or less for 8 hours. Along the way we were greeted by the beautiful expanse of eucalyptus forest and perhaps the largest area of eucalyptus forest I have ever encountered.
Saat tiba di Maritaing kembali kita disambut oleh hamparan warna biru laut perbatasan Timor leste Indonesia yakni di Pulau Alor. Pantai berbatu dan sebagai tempat beristirahat sementara namun tidak dijumpai restoran disini oleh sebab itu bekal makanan dan minuman hendaknya dibawa dari Kalabahi.
When we arrived at Maritaing, we were welcomed by a stretch of blue sea of the Indonesian Timor Leste border, is in eastern of Alor Island. The rocky beach and as a temporary resting place but no restaurant found here therefore the food and drinks should be brought from Kalabahi.
Seperti inilah perjuangan Jendral Soedirman dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia dan saya bangga sekaligus senang berhasil menempuh perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan. Dan rute ini sangat baik bagi anda pencinta alam untuk ditapaki bersama team anda.
This is the struggle of General Soedirman in fighting for independence of the Republic of Indonesia and I am proud and happy to be able on traveling a long and tiring journey. And this route is very good for you as nature lovers to explore with your team.
Sekarang Indonesia sedang berduka. Di Palu Sulawesi Tenggara sedang diterjang malapetaka gempa bumi dan tsunami. Jumlah korban tewas gempa dan tsunami di Sulteng terus bertambah. Saya terus berdoa agar Indonesia dibebaskan dari malapetaka ini dan ini adalah pelajaran buat semua orang agar lebih mencintai alam ini. Namun saya tidak akan pernah berhenti menyusuri pantai pantai indah Indonesia.
Now Indonesia is grieving. In Palu, Southeast of Sulawesi was hit by catastrophic earthquakes and tsunamis. The number of victims of the earthquake and tsunami in Central Sulawesi continues to grow. I continue to pray for Indonesia to be freed from this disaster and this is a lesson for everyone to love nature more. But I will never stop explore along the beautiful coast of Indonesia.
No comments:
Post a Comment