Gubernur Nusa Tenggara Timur dengan semangat mengajak semua lapisan masyarakat untuk peduli tentang pengelolaan Sampah yang menjadi permasalahan selama ini khususnya di daerah perkotaan sehingga mendapat julukan kota terkotor untuk kota Kupang. RT dan RW harus berkordinasi dengan pemerintah yang bertugas untuk mengangkut sampah di tempat penumpukan sampah dengan segera sehingga tempat penampungan sampah tidak membludak dan justru dapat kembali mengotori lingkungan. Beliau menghimbau segenap pihak juga peduli terhadap pengelolaan sampah dan sampah menjadi tanggung jawab bersama. Semangat Pak Gubernur harus diikuti seluruh warga !. Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat memimpin
ribuan warga turun ke jalan-jalan utama dan lokasi wisata di kota itu
untuk membersihkan sampah, hari Sabtu (19/1).
The Governor of East Nusa Tenggara eagerly invites all levels of society to care about waste management which causing many problem so far especially in urban areas to make dirtiest city nickname for Kupang city. The RT and RW (regional head) must coordinate with the government in charge which is tasked to transporting waste at garbage dump immediately so that the garbage collection site does not overflow and could re-pollute the environment. He urged all parties to also care about waste and waste management as a shared responsibility. The spirit of Mr. Governor must be followed by all citizens! Governor of East Nusa Tenggara (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat led thousands of residents to take to the main streets and tourist sites in the city to clean up garbage, on last Saturday (1/19).
Video Source :
Talepo TV
Watch other video shared in facebook click here
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete[16:03, 1/28/2019] Guest In NTT : For years Kota Kupang has been the dirtiest city in Indonesia. The bit of cleaning now done by these high officials will soon be forgotten unless the selfish attitude of people can not be changed and civil pride instilled. Schools should teach cleanliness of the living environment while government should provide waste management services. But as usual it is only a reaction to the unfavorable news and not pro-active activities to keep Kupang clean and a healthy city to live and work in. Look at the dirty beaches at Lasiana, the garbage along our roads, the impromptu garbage dumps all over the city. As long as people think this the acceptable norm nothing will change!
ReplyDelete[16:03, 1/28/2019] Guest in NTT : Selama bertahun-tahun Kota Kupang telah menjadi kota paling kotor di Indonesia. Sedikit pembersihan yang sekarang dilakukan oleh para pejabat tinggi ini akan segera dilupakan kecuali sikap egois orang-orang tidak dapat diubah dan kebanggaan sipil ditanamkan. Sekolah harus mengajarkan kebersihan lingkungan tempat tinggal sementara pemerintah harus menyediakan layanan pengelolaan limbah. Tapi seperti biasa itu hanya reaksi terhadap berita yang tidak menguntungkan dan kegiatan tidak proaktif untuk menjaga Kupang tetap bersih dan kota yang sehat untuk tinggal dan bekerja. Lihatlah pantai-pantai kotor di Lasiana, sampah di sepanjang jalan kami, pembuangan sampah dadakan di seluruh kota. Selama orang berpikir ini norma yang dapat diterima tidak ada yang akan berubah!
Ya i know he is a regular guest here in La Hasienda ������
ReplyDeleteMany thanks Pak Lasikodat
ReplyDelete