Laut biru, panas matahari dan angin timur yang berhembus kencang merupakan tiga potensi alam yang sedang dimanfaatkan pemerintah SABU RAIJUA sekarang ini untuk kehidupan masyarakat dan daerah yang lebih baik, semakin panas suhu matahari dan semakin kencang angin berhembus justru semakin cepat air laut mengkristal berubah menjadi garam yang berkualitas tinggi, dapat dipastikan kalau potensi ini tidak dimiliki oleh pulau lainnya seperti Jawa karena pulau Jawa sewaktu-waktu mengalami mendung dan sewaktu-waktu mengalami hujan sehingga kondisi ini tidak memungkinkan untuk menghasilkan garam secara maksimal,
Blue sea, sunshine and hard east wind blows are three natural resources that being used by government of SABU Raijua today for better people and the island's lives, the hotter the temperature of the sun and getting stronger wind blows even more rapid sea water crystallizes turned into high quality salt, and it ascertained where this potential is not owned by other islands such as Java because Java ever meet overcast and rainy so there is no possibility to produce salt optimally,
walupun saat ini seperti pulau Madura yang sangat terkenal dengan garamnya akan tetapi produksi garamnya masih belum mencukupi kebutuhan garam Indonesia. Oleh karena itulah selama ini negara kita selalu melakukan import garam dalam jumlah yang sangat besar dari INDIA, AUSTRALIA DAN CINA.
Even though at this times Madura island where is famous for its salt production but still insufficient to give salt for Indonesia. Therefore our country always import salt in a very large number from INDIA, AUSTRALIA AND CHINA.
Negara besar dan maju masih menjual garamnya ke Indonesia, lantas kenapa SABU RAIJUA Nusa Tenggara Timur tidak melakukan penjualan garamnya di Indonesia. " ORANG SABU RAIJUA JUGA BISA".
Large and advanced countries are still selling their salt to Indonesia, then why SABU Raijua East of Nusa Tenggara is not doing the same selling thereof in Indonesia. "PEOPLE of Sabu Raijua Are Having Ability ALSO ".
edited and translated by Ketut Rudi
Shared from Marthen Diratome Facebook's Account
No comments:
Post a Comment